Zikraaa

Diary

first time.

1 comment


Aku yakin, kamu tau.
When we first met.
Sometimes, the easiest things are the hardest to say.

Tidak ada yang dapat merencanakan bagaimana, pada hal seperti apa dan bahkan kepada siapa kita akan jatuh cinta.
Cinta adalah kata yang sangat sederhana, tetapi selalu sulit untuk di ungkapkan. Dan aku yakin, kamu juga tau itu.
Cinta seperti ‘kamu dan anganku yang seolah di pertemukan dalam sebuah hati yang tidak bersalah sama sekali, begitu suci, murni adanya’

Kamu tau, apa hal yang paling romantis dari hujan?
Dia tidak pernah berhenti turun meski tau sakitnya jatuh berkali- kali.
Dan kamu tau, ada hati yang ku jaga agar tak jatuh, namun saat di dekatmu, seringnya ia tak pernah patuh. Ya, saat di dekatmu dia tidak pernah patuh. (Novel - Almost is never enough – Sefryana Khairil)

Begitu banyak alasan mengapa tak ingin hati ini terlalu jatuh. Alasan-alasan klise yang tidak dapat di terima oleh banyaknya pemikiran setiap manusia. Alasan-alasan klise yang seolah membodohi diriku sendiri di depan banyak orang jika harus ku jelaskan apa dan mangapa.

Aku menyimpan sangat banyak rindu untuk selalu bertemu, tapi kamu tidak perlu tau itu. Sebenarnya, aku tidak suka untuk tidak jujur pada diriku sendiri. Hati ini begitu ingin untuk berbicara dengan hatimu yang tanpa ku tau sedikitpun apa yang ada di dalamnya. Aku hanya takut, jatuh hati lagi.

Aku melihatmu. Bersama segenap rasa yang tak tertebak kemana arahnya. Rasa ini terjebak. ‘Jangan berlalu’, hanya itu yang ada dalam benakku. Hati ini seakan mentransfer semua keinginannya ke dalam fikiran yang telah membuatku kacau. Aku kaku, beku, dan kamu tidak perlu tau.

Kamu hanyalah angan yang masih terlihat sangat abu abu. Dalam diam, dalam fikiran yang tak seorang pun yang tau. Ku bayangkan jika kamu menjadi milikku sepenuhnya, hanya untuk ku. Ingin selalu menatapmu, tatapan yang teduh yang membuatku meyakini betapa indah ciptaanNya. Aku hanya berani memikirkan mu secara diam diam, tanpa seorang pun yang tau. kecuali Dia, ‘Sang Maha Mengetahui’ segala doaku.

Saat hati mulai selalu bergetar, saat doa yang ku panjatkan telah terselip namamu, dan saat segenap rasa ini tumbuh, aku menunggu. Yang Maha Mangetahui tau berapa lama lagi aku harus menunggu. dan aku yakin, kamu juga tau berapa lama lagi aku harus menunggumu.

Disini, sendiri. Aku akan memperbaiki diri dan iman ini untukmu yang namanya masih di rahasiakan oleh Sang Maha Pencipta kita, tapi aku berharap itu adalah ‘kamu’. Bersabarlaah, karena orang yang sabar, tak akan di kecewakan oleh Allah. Kita akan di pertemukan di waktu yang telah di tentukan, waktu yang sangat tepat. Berapa pun lamanya, aku bersedia menunggumu. Aku akan memantaskan diriku untuk menjadi yang paling pantas untukmu. Begitu juga dengan kamu, pantaskan dirimu untukku.

Aku sedang belajar agar selalu di jalanNya, menjalankan apa yang seharusnya aku jalankan sebagai hamba yang tak ada apa apanya. Aku ingin selalu berusaha untuk menjaga nama baik orang tuaku di syurga nanti. Dan untuk seterusnya, nanti kita akan saling memperbaiki dengan hati dan cinta.

Sekarang, aku akan senantiasa menghabiskan waktu dengan cinta pertamaku. Seseorang yang suatu saat nanti akan menyerahkanku seutuhnya untukmu. Seorang yang selalu menjadikanku layaknya seorang ratu yang selalu berharap aku akan di pertemukan dengan seorang raja yang akan senantiasa memberikan kebahagiaan untukku. Lebih dari yang dia berikan selama ini.

Dialah yang telah berusaha keras menjadikanku hingga menjadi seorang gadis yang seperti sekarang ini. Seperti yang kamu lihat sekarang. Semua hal yang mungkin kamu lihat menarik dariku, tak lepas dari peran cinta pertamaku, Ayah.

Aku dan dia akan menunggumu datang. Yaa, menunggumu, ‘kamu’. Tidak perlu terburu buru, tidak perlu terlalu cepat, hanya perlu waktu untuk memastikan semuanya. Lihatlah dan carilah aku, hingga nanti kamu sadar arti dari sebuah ‘berhenti mencari karena kamu telah menemukan’

Kamu tau, dia selalu mengatakan : ‘jika kita tidak berjodoh dengan seseorang yang selalu kita doakan, kita akan berjodoh dengan orang yang secara diam diam selalu mendoakan kita’. Jangan biarkan diri menahan kegelisahan dan kekecewaan untuk ‘menunggu yang belum juga datang’. Percayalah, sesuatu yang telah di takdirkan untukmu ‘tidak akan di gantikan oleh Allah’ kecuali dengan yang lebih baik. Dan aku berharap, yang terbaik itu dalah ‘kamu’.

Aku mengagumimuu.. “Saat kita mengagumi seseorang, sesungguhnya kita sedang mengagumi kepingan  dari diri kita sendiri yang kita lihat pada orang lain itu”
Dan aku yakin, kamu tau bahwa jodoh adalah cerminan dari diri kita.

Kamuu…
Tidak ada hal yang lebih romantis dari dua orang yang diam diam selalu saling mendoakan. Cinta dalam doa akan sangat terasa ketulusannya. Aku tidak perlu kamu mengungkapkan suatu hal yang perlu ku tau. Diamlah, rasakan semuanya dalam diammu. Berdoalah. minta lah aku kepadaNya, yang menciptakanku. Dekati Dia, Dialah pemilik hati yang sebenarnya, yang Maha membolak balikkan hati setiap manusia. Tanyakan padanya pantaskah aku untukmu?

Akuu…
Aku selalu mendoakanmu, menunggumu. Hingga tiba suatu saat nanti kita akan tersadar begitu manis buah dari kesabaran kita selama ini. Begitu indah rencana yang telah di gariskan Allah untuk kita dengan menjadikan pertemuan ini ‘bukan sebuah kebetulan’ namun itulah ‘awal dari kebahagiaan’. Semuanya sangat rahasia, hingga namamu dan namaku tertulis di ‘Lauhul Mahfudz’

Biarlah seperti ini, tidak perlu ada ikatan yang ‘tak pasti’. Aku mengharapkanmu, walaupun aku tau kepahitan dalam hidup yang paling pahit adalah berharap pada manusia (Ali Bin Abi Thalib). Maafkan aku yang mencintaimu dalam diam, dan aku juga tidak ingin mengungkapkannya. Karena rasanya, tidak ada kata yang sempurna untuk mewakili perasaan ini. Biarlah hanya dalam doa aku menyelipkan namamu. Dalam setiap sujudku, sujud malamku. Bagiku itu sangat indah, lebih dari indah.

Dear you.
I’ll be right here waiting for you.
I’d like to love you one day and will feel so comfort by your side. I hope you think about me and wonder where I am, I’d love to meet you one day but until then, here I stand.
I still remember the first time I met you.
When I first saw you, I saw love. I felt love. And after all this time………. (you know what I have to say)



--you never get a second chance to make a first impression--

with love,
Zikra Azhara Fhoenna
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

1 komentar:

  1. tulisan nya bagus. karakter tulisan nya mirip bgt dgn tulisan istri saya. ditunggu kumbal nya di BLOG ILMU KOMUNIKASI

    BalasHapus