Aku yakin, kamu tau.
Sometimes, the easiest things
are the hardest to say.
Tidak ada yang dapat merencanakan
bagaimana, pada hal seperti apa dan bahkan kepada siapa kita akan jatuh cinta.
Cinta adalah kata yang sangat
sederhana, tetapi selalu sulit untuk di ungkapkan. Dan aku yakin, kamu juga tau
itu.
Cinta seperti ‘kamu dan anganku
yang seolah di pertemukan dalam sebuah hati yang tidak bersalah sama sekali,
begitu suci, murni adanya’
Kamu tau, apa hal yang paling
romantis dari hujan?
Dia tidak pernah berhenti turun
meski tau sakitnya jatuh berkali- kali.
Dan kamu tau, ada hati yang ku
jaga agar tak jatuh, namun saat di dekatmu, seringnya ia tak pernah patuh. Ya,
saat di dekatmu dia tidak pernah patuh. (Novel - Almost is never enough –
Sefryana Khairil)
Begitu banyak alasan mengapa tak
ingin hati ini terlalu jatuh. Alasan-alasan klise yang tidak dapat di terima
oleh banyaknya pemikiran setiap manusia. Alasan-alasan klise yang seolah
membodohi diriku sendiri di depan banyak orang jika harus ku jelaskan apa dan
mangapa.
Aku menyimpan sangat banyak rindu
untuk selalu bertemu, tapi kamu tidak perlu tau itu. Sebenarnya, aku tidak suka
untuk tidak jujur pada diriku sendiri. Hati ini begitu ingin untuk berbicara
dengan hatimu yang tanpa ku tau sedikitpun apa yang ada di dalamnya. Aku hanya
takut, jatuh hati lagi.
Aku melihatmu. Bersama segenap
rasa yang tak tertebak kemana arahnya. Rasa ini terjebak. ‘Jangan berlalu’,
hanya itu yang ada dalam benakku. Hati ini seakan mentransfer semua keinginannya
ke dalam fikiran yang telah membuatku kacau. Aku kaku, beku, dan kamu tidak
perlu tau.
Kamu hanyalah angan yang masih terlihat sangat abu abu.
Dalam diam, dalam fikiran yang tak seorang pun yang tau. Ku bayangkan jika kamu
menjadi milikku sepenuhnya, hanya untuk ku. Ingin selalu menatapmu, tatapan
yang teduh yang membuatku meyakini betapa indah ciptaanNya. Aku hanya berani
memikirkan mu secara diam diam, tanpa seorang pun yang tau. kecuali Dia, ‘Sang
Maha Mengetahui’ segala doaku.
Saat hati mulai selalu bergetar,
saat doa yang ku panjatkan telah terselip namamu, dan saat segenap rasa ini
tumbuh, aku menunggu. Yang Maha Mangetahui tau berapa lama lagi aku harus
menunggu. dan aku yakin, kamu juga tau berapa lama lagi aku harus menunggumu.
Disini, sendiri. Aku akan
memperbaiki diri dan iman ini untukmu yang namanya masih di rahasiakan oleh
Sang Maha Pencipta kita, tapi aku berharap itu adalah ‘kamu’. Bersabarlaah,
karena orang yang sabar, tak akan di kecewakan oleh Allah. Kita akan di
pertemukan di waktu yang telah di tentukan, waktu yang sangat tepat. Berapa pun
lamanya, aku bersedia menunggumu. Aku akan memantaskan diriku untuk menjadi
yang paling pantas untukmu. Begitu juga dengan kamu, pantaskan dirimu untukku.
Aku sedang belajar agar selalu di
jalanNya, menjalankan apa yang seharusnya aku jalankan sebagai hamba yang tak
ada apa apanya. Aku ingin selalu berusaha untuk menjaga nama baik orang tuaku
di syurga nanti. Dan untuk seterusnya, nanti kita akan saling memperbaiki
dengan hati dan cinta.
Sekarang, aku akan senantiasa
menghabiskan waktu dengan cinta pertamaku. Seseorang yang suatu saat nanti akan
menyerahkanku seutuhnya untukmu. Seorang yang selalu menjadikanku layaknya
seorang ratu yang selalu berharap aku akan di pertemukan dengan seorang raja
yang akan senantiasa memberikan kebahagiaan untukku. Lebih dari yang dia
berikan selama ini.
Dialah yang telah berusaha keras
menjadikanku hingga menjadi seorang gadis yang seperti sekarang ini. Seperti
yang kamu lihat sekarang. Semua hal yang mungkin kamu lihat menarik dariku, tak
lepas dari peran cinta pertamaku, Ayah.
Aku dan dia akan menunggumu
datang. Yaa, menunggumu, ‘kamu’. Tidak perlu terburu buru, tidak perlu terlalu
cepat, hanya perlu waktu untuk memastikan semuanya. Lihatlah dan carilah aku,
hingga nanti kamu sadar arti dari sebuah ‘berhenti mencari karena kamu telah
menemukan’
Kamu tau, dia selalu mengatakan :
‘jika kita tidak berjodoh dengan seseorang yang selalu kita doakan, kita akan
berjodoh dengan orang yang secara diam diam selalu mendoakan kita’. Jangan
biarkan diri menahan kegelisahan dan kekecewaan untuk ‘menunggu yang belum
juga datang’. Percayalah, sesuatu yang telah di takdirkan untukmu ‘tidak
akan di gantikan oleh Allah’ kecuali dengan yang lebih baik. Dan aku
berharap, yang terbaik itu dalah ‘kamu’.
Aku mengagumimuu.. “Saat kita
mengagumi seseorang, sesungguhnya kita sedang mengagumi kepingan dari diri kita sendiri yang kita lihat pada
orang lain itu”
Dan aku yakin, kamu tau bahwa
jodoh adalah cerminan dari diri kita.
Kamuu…
Tidak ada hal yang lebih romantis
dari dua orang yang diam diam selalu saling mendoakan. Cinta dalam doa akan
sangat terasa ketulusannya. Aku tidak perlu kamu mengungkapkan suatu hal yang
perlu ku tau. Diamlah, rasakan semuanya dalam diammu. Berdoalah. minta lah aku
kepadaNya, yang menciptakanku. Dekati Dia, Dialah pemilik hati yang sebenarnya,
yang Maha membolak balikkan hati setiap manusia. Tanyakan padanya pantaskah aku
untukmu?
Akuu…
Aku selalu mendoakanmu,
menunggumu. Hingga tiba suatu saat nanti kita akan tersadar begitu manis buah
dari kesabaran kita selama ini. Begitu indah rencana yang telah di gariskan
Allah untuk kita dengan menjadikan pertemuan ini ‘bukan sebuah kebetulan’ namun
itulah ‘awal dari kebahagiaan’. Semuanya sangat rahasia, hingga namamu dan
namaku tertulis di ‘Lauhul Mahfudz’
Biarlah seperti ini, tidak perlu
ada ikatan yang ‘tak pasti’. Aku mengharapkanmu, walaupun aku tau kepahitan
dalam hidup yang paling pahit adalah berharap pada manusia (Ali Bin Abi
Thalib). Maafkan aku yang mencintaimu dalam diam, dan aku juga tidak ingin
mengungkapkannya. Karena rasanya, tidak ada kata yang sempurna untuk mewakili
perasaan ini. Biarlah hanya dalam doa aku menyelipkan namamu. Dalam setiap
sujudku, sujud malamku. Bagiku itu sangat indah, lebih dari indah.
Dear you.
I’ll be right here waiting for
you.
I’d like to love you one day and
will feel so comfort by your side. I hope you think about me and wonder where I
am, I’d love to meet you one day but until then, here I stand.
I still remember the first time I
met you.
When I first saw you, I saw love.
I felt love. And after all this time………. (you know what I have to say)
--you never get a second chance
to make a first impression--
with love,
Zikra Azhara Fhoenna