Zikraaa

Diary
setiap masa ada orangnya, dan setiap orang ada masanya..


kata kata itu selalu bisa menyadarkan saat ada kesempatan untukku berfikir ‘mengapa jalan hidupku seperti ini’? saat sejenak seperti lupa sudah ada Sang Pencipta yang mengatur semuanya. semua yang terjadi dalam hidup, tanpa terkecuali sedikitpun.. Sang Pencipta yang Maha Segalanya, Maha Mengetahui bahkan apa yang tidak kita ketahui walaupun untuk diri kita sendiri.. dan Maha Baik, yang tau persis apa yang terbaik untuk hambanya..


saat ada cinta yang pergi, akan ada pula cinta yang datang..


di dalam hidup pasti ada yang datang dan pergi. dan tidak mungkin Sang Pencipta salah dalam menentukan siapa yang datang dan pergi.


kali ini, aku baru benar benar menyadari bahwasannya cinta sempurnaku yang pergi digantikan Allah dengan cinta yang datang dan selalu selalu selalu mencintai diri yang serba kekurangan ini. walau tak mungkin sama, tapi inilah adanya..


bagiku, terasa tidak terlalu lama tapi tidak juga terlalu cepat mendapatkan jawaban doa dari semua jalan hidup yang telah di tentukan sang Ilahii..


April 2012.

ada seorang laki laki yang mendekati dan mendatangkan cinta dengan tujuan untuk ikatan pernikahan nantinya.
tidak pernah terlintas sedikitpun dalam benakku untuk memikirkan pernikahan dan sangat banyak hal yang masih harus di fikirkan selain pernikahan pada saat itu.
beberapa kali aku mengacuhkan niatnya.
beberapa kali juga aku mengabaikan apa yang menjadi tujuannya.
bahkan beberapa kali juga aku ‘menyakiti’ hati nya. laki laki yang tidak pernah menolak apapun yang menjadi keinginanku.
laki laki yang selalu ada kapanpun dan dimanapun. laki laki yang selalu sabar sabar dan sabar saat hatinya tersakiti olehku.
laki laki yang selalu meminta hatiku kepada sang Pencipta yang menciptakan hati.
laki laki yang selalu mencintai ibunya lebih dari apapun.
laki laki yang selalu menjadikan keluarga nomor satu dalam hidupnya.
laki laki yang penuh dengan tanggung jawab.
laki laki yang penuh dengan kerja keras.
dan juga, laki laki yang selalu dekat dengan Rabbnya.. tapi saat itu, aku belum menyadari bahwa dialah cinta yang ‘datang’


November 2012
Selasa, tanggal 6 november 2012.
di dalam ruang icu.

tak henti hentinya jantungku berdetak dengan cepatnya.
rasa gelisah terus saja menghampiri.
mata yang sembab tidak dapat menutupi perasaan pilu pada saat itu.
ada sesak dan nyeri di dada. semakin berjalannya waktu, semakin pula nyeri itu terasa. saat itu pukul 22.40 wib, sudah hampir 2 hari cintaku tidak bergerak sama sekali.
ku belai rambutnya, dan ku genggam tangannya dengan penuh cinta.
ku cium keningnya yang hangat. saat itu hanya ada aku dan dia di dalam ruangan yang sangat dingin ku rasa.
dalam hati aku berkata ‘bagaimana mungkin dia bisa tenang dalam ruangan yang sangat dingin ini sedangkan dia tidak sanggup sebelumnya berada di ruangan yang dingin’ beberapa tetes air mata jatuh begitu saja. ku lihat jam tanganku, saat itu waktu menunjukkan pukul 23.03.


Aku mengambil kursi dan duduk di sebelah kiri. karena pada saat itu wajah cantik cintaku menghadap ke kiri.
aku masih menggenggam tanganya dengan tangan kiriku dan memegang Yaasin dengan tangan kananku. saat aku mulai membaca surat yaasin pada ayat ke4, tiba tiba tangan cintaku bergerak dan air matanya berlinang.
entah apa yang dia rasakan pada saat itu dan entah apa yang ingin dia sampaikan pada saat itu.
air matanya terus berlinang. tetapi raut wajahnya tidak berubah tetap seperti bukan orang yang sedang menangis. dan tangannya menggenggam tanganku saat itu.


waktu menunjukkan pukul 23.15.
aku tak kuasa menahan tangisku, tanganku bergetar, detak jantungnya semakin kuat, nyeri dan sesak di dada semakin menjadi jadi.
ku beranikan diri untuk membisik kan kata ‘aku sudah ikhlas’ di telinganya. ‘’Mama.. jika memang ini waktunya, adis ikhlas’’
ku ciumi kedua kakinya yang menjadi syurgaku selama ini. meminta maaf atas apa yang pernah ku lakukan. perkataan dan kelakukan yang pasti pernah menggores hatinya.
ku ciumi kedua tangannya, yang selalu memberi dan tak pernah meminta apapun dariku.
ku ciumi pipinya, keningnya, dan rambutnya, mungkin untuk terakhir kalinya.
aku menidurkan kepalaku di dadanya. mendengar detak jantungnya mungkin untuk terakhir kalinya. aroma tubuh yang tak akan pernah ku lupakan. pelukan hangat yang akan terus ku ingat.
juga genggaman tangan cinta yang akan selalu terasa.

ku lihat lagi jam tanganku, waktu menunjukkan pukul 23.36 saat itu semua keluarga telah berkumpul. sesaat aku seperti lupa apa yang terjadi. kapan mereka semua masuk ke ruangan itu.
detik jam terus berlalu, lantunan ayat suci alquran, dzikir, asma Allah terus di lantukan di dalam ruangan itu.
ada beberapa detik saat genggaman cinta menggenggam erat tanganku, sangat erat. ku bisikikkan lagi di telinganya ‘’Allah sayang sama mama, mama pasti masuk syurga Allah’’ Allah.. Allah.. Allah..


6 november 2012, 23.45 wib..

dengan satu tarikan nafas, dengan linangan air mata, cintaku pergi....
innalillahiwainnailaihiraji’un..


hancur, duniaku hancur.
aku bersujud.. yaa Allah, sedang bermimpikah aku?


aku di bangunkan dari sujudku, di peluk bergantian dengan sangat erat oleh keluarga.
air mataku sudah tak berlinang lagi.
aku hanya terpaku melihat cinta yang di depanku yang kaku, sangat kaku.
aku membangunkannya sekali lagi ‘maa..’ dia tidak bangun dan juga tidak bernafas lagi...

seolah menunggu kata ikhlas dariku dan adikku. seolah menunggu kata aku mampu untuk menjaga amanah yang telat dia titipkan.
seolah menunggu kata aku sudah sanggup menjalani lika liku hidup ini.
seolah menunggu kata kisah cinta kita yang paling indah di dunia ini.
seolah menunggu kata inshaAllah kita bertemu lagi di syurganya Allah..
cintaku pergi...


aku ikut memandikan jenazahnya, melihat cintaku di kafankan. menyalatkan jenazahnya. mengantarkan jenazahnya ke tempat cintaku beristirahat tapi tak sanggup melihat jenazahnya di masukkan ke liang lahat.
Allahu Akbaaaar.. Engkau Maha Mengetahui apa yang tidak kami ketahui.


dua hari sebelum cintaku pergi.
4 november 2019, di rumah sakit.
keadaan cintaku sudah sangat lemah,
sakit yang di deritanya harus segera ada tindakan. dua minggu sudah aku merawat dan menemani cintaku.
ada satu hari dimana cintaku tidak mengenaliku sama sekali. tapi setelah mengenaliku lagi, cintaku hanya ingin bersamaku.

saat itu, sekitar pukul 11.00 wib. dia menatapku lama. menyampaikan satu hal sambil menangis dan memohon kepadaku.
amanah cinta dari cintaku, yang akan terus menjadi pengikat antara kami berdua.
janjiku terucap saat itu yang disambut oleh pelukan hangatnya.
kemudian dia ingin berbicara dengan laki laki yang mendekati dan mendatangkan cinta untukku.
hari itu, 4 november adalah hari ulang tahun laki laki itu. cintaku sering sekali meminta di bacakan ayat kursi oleh laki laki itu. laki laki yang baik yang akan selalu menjaga dan melindungiku kata cintaku sebelum dia pergi..


Februari 2019

ku dapatkan jawaban dari doa yang selama ini aku panjatkan.
laki laki yang baik sekarang menjadi suamiku.
yang telah berjanji pada ayah akan menjaga dan selalu menyayangiku.
yang telah membuktikan niat dan tujuannya padaku.


04 November 2019

suamiku sayaang.. barakallah fii umrik.
semoga selalu dalam lindungan Allah kapanpun dan dimanapun.
berkah umur, selalu sehat dan mudah rezeki.
sayang, terima kasih atas semua kebaikan, cinta dan kasih sayang.
selalu berusaha membahagiakan.
selalu berusaha menjadi yang terbaik dan selalu ada.
selalu bisa meyakinkan hati ini.
selalu mendekatkan adis kepada Allah..
sayang, entah ucapan terima kasih bagaimana yang harus di ucapkan.
sayaang, terimakasih telah menjadi cinta yang datang. dan ‘cinta’ yang akan di datangkan untuk kita, inshaaAllah di waktu yang tepat.


06 November 2019

tujuh tahun sudah maaa..
inshaaAllah mama di tempatkan di tempat terbaik di sisi Allah.
cintaku.. kita pernah sangat bahagia di dunia ini. pada masanya, kita pernah merasakan apa yang seharusnya kita rasakan.
kebahagiaan yang tidak pernah terlupakan. cinta, kenangan dan doa.
di satu kota yang selalu membuatku nyaman disana. menciptakan kenangan bersama.
mengenang cinta dan kenangan dalam doa.
kini rindu semakin dan bertambah curang. tidak mau sedikitpun berkurang, tetapi bertambah setiap detiknya. rindu yang selalu ku nikmati dalam kenangan dan doa untuk cintaku.
cintaku sangat baik, telah mengajarkanku arti sabar dan ikhlas. bagaimana cara menerima takdir Ilahi dan bagaimana caranya untuk tetap bertahan walau sendiri.
cintaku yang selalu berkata buah sabar sangat manis rasanya.
cintaku yang selalu mengingatkan bahwa janji Allah akan selalu tepat waktu.
cintaku adalah cinta yang paling indah yang di berikan sang Pencipta kepadaku.
cintaku dengan panggilan mama adalah bidadari yang inshaAllah di rindukan oleh syurga.
Oh Allaaaah. hapuskan lah dosa dosanya selama ini dan terimalah amal kebaikannya..


ya Allah..
tempatkan mama di syurga yang paling indah.
jadikan cinta yang pergi hanya pergi dari dunia tapi tidak pernah pergi dari hati ini.
Ana Uhibbuki Fillah, umi...
Al faatihaah.


ya Allah..
jangan gantikan jodohku.
jadikan cinta yang datang itu untuk selamanyaa.
dunia dan akhirat. Aamiin yaa Rabbal Aalamiin..


teruntuk yang tersayang.
cinta yang datang dan pergi..


with love, your love.

Maa...
6 tahun sudah lamanya..
bukan waktu yang singkat, bukan juga rindu yang biasa.

setiap harinya masih seperti biasa, mencoba bertahan dengan keadaan. terkadang mencoba dengan keras untuk menerima keadaan.
terus saja rindu ini semakin curang. tak pernah mengenal kata kurang tetapi selalu menambahkan rasa yang sudah tak biasa.
rindu yang seakan selalu menggebu gebu ingin bertemu, tapi seketika menjadi bisu.
terdiam sendiri, menyadari bahwa semuanya sudah tidak seperti dulu lagi.
apakah sama hal yang kita rasakan?
menunggu balasan rindu. 
rindu yang jauh, sangat jauh...

Maa...
sejak jarak dan waktu kita sudah tak menyatu lagi, sangat banyak cerita tentang ‘kehilangan’ di dunia ini.
sangat banyak hal yang telah terlewati tanpa mama. tanpa semangat bahkan tanpa pelukan mama.
juga sudah sangat banyak cerita yang telah tercipta tanpa mama.

terkadang kita memang harus percaya dan ‘sangat’ harus menerima tentang sesuatu yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya, tetapi itu terjadi. 
kehilangan lah salah satunya.

tidak ada kehilangan yang tidak menyakitkan, sekecil apapun kehilangan tersebut.
dan tidak ada kebahagiaan yang tidak menyenangkan, sekecil apapun kebahagiaan tersebut.

Maa...
ada sangat banyak kehilangan yang telah terjadi saat ini. 
ada rasa yang tidak dapat dijelaskan jika berasa di antara mereka yang sedang merasakan kehilangan.
bahkan, berada di antara mereka yang akan menciptakan maupun menghadirkan suatu kehilangan.
mereka yang akan menghadirkan kehilangan seakaan lupa bahwa ada hati yang akan sangat terluka olehnya.
tapi mungkin, bukan juga hal mudah untuk mereka yang
menghadirkan kehilangan.
bisa saja keadaan lah yang telah memaksa, keadaan lah yang membuat semuanya harus seperti itu.
dan mereka yang merasa sangat kehilangan, juga akan mencoba menerima keadaan yang sedemikian rupa...

Maa...
diantara banyaknya orang yang sedang merasakan kehilangan, yang paling menyakitkan dan sangat menyedihkan adalah kehilangan orang yang sangat di cintai dan telah pergi dari dunia ini. ingin rasanya terus mengatakan bahwa semuanya akan baik baik saja.
sama seperti halnya dengan kita.
bukan karena doa yang tidak di terima oleh Allah, bukan juga karena cinta yang tidak terawat dengan semestinya.
tetapi memang karena takdir, yang tak dapat di ubah lagi. 
ketentuan yang sudah seperti ini.
bukan ketentuan dari kita, tetapi ketentuan dari yang telah menciptakan kita dan hati kita.
mereka yang di tinggalkan, akan kuat dengan sendirinya. 
mencoba dengan tenang menerima keadaan. 
berusaha tegar walau terkadang hati tak sejalan lagi dengan fikiran.

Maa..
dunia ini sangat lah rumit.
banyak hal yang membuat sesuatu menjadi sangat rumit, sangaaat rumit.
saat ada satu hal yang membuat seseorang akan menghadirkan kehilangan salah satunya.
menghadirkan sebuah kehilangan untuk seorang yang menyayanginya.
mungkin tanpa sadar dia telah memberikan warna pahit dalam kehidupan seseorang, tapi kemungkinan terbesar adalah karena suatu keterpaksaan. 
keadaan yang meminta, keadaan juga seakan memaksa segala sesuatu yang telah terjadi.
bahkan, sangat rumit untuk menjelaskannya..

Ma...
semuanya berubah.
ada yang datang, ada juga yang pergi.
sudah sepeti inilah kesepakatan semesta.
tidak selamanya yang kita inginkan terjadi, tidak selamanya juga yang kita rasakan itu pasti.

Ma...
ingin rasanya menghentikan kata perpisahan di dunia ini.
berpisah dengan apa saja dan dengan siapa saja.
bisakah semesta ini mendukung agar tidak ada lagi kata pisah yang tercipta?
agar kehilangan juga tidak terjadi begitu sajaa...
tapi mustahil.
mungkin dengan adanya perpisahan dan kehilangan,
kita akan lebih menghargai waktu saat kita masih bisa bersama orang yang kita sayangi, sangat kita sayangi.

waktuu.....
hal yang tidak akan pernah kembali lagi. sedetik pun, waktu tidak dapat di ulang lagi. 
waktu juga yang kadang memberikan ruang kepada hati untuk menafsirkan sesuatu kepada logika, juga sebaliknya.

dan di waktu kapankah kita akan bertemu lagi?
hanya Allah yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tidak akan pernah kita ketahui.

it’s hard to believe it has been 6 years since you have been gone..
imissyou mama, i miss you so much.

Allah.....
titip salam cinta dan rindu dariku untuk bidadari syurgaku.
Ana Uhibbuki Fillah, Ummi...


06 November 2012
06 November 2018
Aku telah menulis indah cerita dalam hidupku.
Tapi sejak kau pergi, aku seperti terhenti untuk melanjutkan cerita 'indah' itu.

Kau seolah membuatku mengerti bahwa hidup 'tidak' selalu indah seperti cerita yang ku harapkan. Hidup tidak sesempurna kata yang berhasil ku rangkai sendiri.
Kau membuat ku semakin paham, bahwa manusia hanya bisa berencana. Dan aku, hanya bisa berhayal untuk sebuah cerita indah yang 'mungkin' saja bisa kuteruskan alurnya.

Yang tinggal hanyala sepi.
Hanya aku yang tau bagaimana menemani 'diriku' sendiri, dan menghibur hati.

Kau membiarkanku beku...
Sendirian disini, tanpa pernah kau tau bagaimana kedinginan ini menghampiriku saat kau tak disini.
Tidak bersamaku.
Tidak disampingku.
Dan kau tau apa artinya itu?
Tidak ada 'kehangatan' tanpamu.

Saat kau tak disini, kau seakan membuatku lupa apa arti bahagia.
Bahagiaku bersamamu.
Lantas, bagaimana caranya aku bahagia sekarang?
Meski dulu kau selalu mengingatkan ku untuk tidak pernah lupa bahagia. Caranya, dengan selalu bersyukur, dan bahagia akan menghampiriku.

Tak ada jaminan sedikitpun, apakah aku akan (kembali merasakan) bahagia ?
Aku berkompromi dengan Nya dalam sujudku.
Akan adakah cerita bahagia lainnya yang dapat ku tulis dengan kalimat kalimat yang nyaris sempurna?

Semu. Semua hanya soal waktu. Dan ku biarkaan...
Ku biarkan ini menjadi urusanmu, waktu.

Waktuuu.
ya, waktu.
Ternyata aku tidak bisa membiarkan ini semua hanya menjadi urusannya.
Aku mencoba untk berkompromi, dengan waktu.
Menunggu... Kapan hati dan fikiranku, bahkan jiwa dan raga ini setuju bahwa ini bukanlah tidur panjangku. Bahwa aku bukan sedang berada di alam mimpi. Bahwa sebenarnya yg terjadi kau memang tlah pergi.
Telah pergiiii........
Jauuuh..
Bukan dari hati, hanya saja penglihatanku tak dapat lagi melihatmu jelas seperti dulu.

Kita seperti batas yang tak pernah lagi saling menyapa. Tapi aku tak pernah membiarkan diriku untuk melupakanmu, berfikir untuk itu saja aku enggan.
Tapi ada satu yang perlu ku jelaskan padamu. Sekarang, hidupku seperti kopi yang tak pernah lagi ada gulanya. Pahit. Tanpamu..

Aku merindukanmu setiap waktu.
Mencintaimu seutuhnyaa. Bahkan setelah kau pergi, tidak ada sedikitpun yang berubah dari cinta yang telah tercipta sejak dulu. Sejak kau belum melihatku. Begitupun aku.

Cinta yang tak pernah dapat ku jelaskan dengan kata kata.
Begitu indah...
Dan sampai dengan saat ini, cinta kita bertemu dalam doa yang selalu ku panjatkan padaNya.

Kau yang indah namun tlah jauh.
Yang selalu kurindukan namun semu.
Aku ingin masa itu, masa lalu yang di rekam oleh waktu tentang kebahagiaan kita.

Kau membuat rinduku berantakan.
Membuat spasi di dalam jarak antara dua dunia yang tak dapat ku gapai.
Namun kau, tetaplah kisah cinta yang paling sempurna.

When will i see you again? :'

Mamaa. Adakah rasa rindu yang masih bisa mama rasakan? :'
Maa. i miss youuuu. i miss you so much.

i love you till my last breath.
i love you as always.
i love you. i love you. i love you maaa.
Al fatihah....

With love,
Zikra Azhara Fhoenna

isyarat hati..

Sempat terbesitkah oleh mu tentang bahasa yang tak pernah mereka tau?
Sebuah bahasa yang hanya kamu yang mampu untuk tau.
Bahasa yang tak mampu di terjemahkan oleh kata yang telah tercipta sebelumnya.
Sempatkah kamu berfikir bahwa itu adalah isyarat hati?
Sebuah isyarat yang tercipta agar semuanya tetap seperti ini.

Aku ingin terus berada dalam sebuah keindahan cara tatap yang begitu menakjubkan.
Entah apa yang membuatku begitu nyaman ada di dalamnyaa.
Dalam tatapan yang selalu ingin ku cari tau apa yang tersirat di dalamnyaa.

Dan sekarang aku ingin tau.
Bagaimana rasanya selalu ada di dalam doaku?
Nanti...
Kamu akan tau,
Bagaimana indahnya menyebutmu dalam doa yang selalu ku panjatkan kepada pemilik hatimu, pemilik hatiku, yaaaa... Sang Pemilik hati kita.
Bukan. Aku salah, kamu tidak akan pernah tau.
Aku yang akan memberitahumu. Bagaimana keindahan itu.

Aku tidak akan pernah membebani pikiranmu.
Kamu cukup disitu. Tanpa harus mempertanyakan apa apa.
Tenang sajaa, kamu hanya cukup terus percaya bahwa tidak ada kebetulan dari sebuah pertemuan.

Biarkanlah aku seperti ini :)
ini urusan ku dengan hatiku, urusanku dengan doa yang selalu aku panjatkan ke padaNya. Bahkan ini urusanku denganNya.

Kamu tidak perlu merasa terbeban dengan hatiku. Sekali lagi, aku tidak akan membebankan fikiran bahkan hatimu. Beginilah caraku..

Lakukan apapun yang kamu mau. Suatu saat nanti, jika waktu nya sudah tepat, datanglah padaku. Untuk hati yg suci, aku akan menerima mu dengan sepenuh hati.

Aku akan selalu menyimpanmu dalam doa, sampai tiba saatnya tidak akan ada lagi rasa gelisah dari hati yang di bolak balikkan oleh Nya. Aku akan menyimpanmu dalam hati.

Satu hal yang perlu kamu tau,
'hati selalu tau kemana ia harus berlabuh'

Sekarang...
Aku harus menegaskan satu hal.
Terimakasih untuk kenyamanan yang tercipta dengan sendirinyaa.
Aku akan tetap seperti ini.

Aku mungkin bukanlah warna yang kamu sukai.
Tapi percayalah..
Kamu akan membutuhkan warnaku untuk menyempurnakan lukisanmu.
Atau mungkin aku bukanlah yang terbaik sekarang ini.
Tapi percayalah..
Kamu akan membutuhkan caraku yang selalu mendoakanmu.
Percayalaaah :)

Dan aku akan terus menceritakan tentangmu pada Sang Pemilik hati.
izinkan aku untuk ituuuu.
The more you trust Allah, the more He amazes you.

Let me be your favorite hello and hardest goodbye :)


With love,
Zikra Azhara Fhoenna
April, 2nd 2016

-banyak luka yang tersirat di dalam tawa yang lepas-

Rindu ini selalu curang. Tidak akan ingin berkurang tapi selalu bertambah adanyaa, meninggalkan rasa yang sangat sesak di dada.

Pagiku tak pernah senyaman dulu lagi. Senja yang ku lihat juga tak pernah seindah dulu. Saat kau pergi, tak pernah lagi ku rasakan kebahagiaan yang seutuhnya.
Ada yang masih tersisa di antara kita, yang tak pernah bisa memudar rasanya apalagi untuk hilang.
'Rindu' terdapat sejuta makna yang  di dalam nyaa.

Masih terekam jelas dalam ingatan bagaimana indahnya bintang yang selalu kita pandangi bersama setiap malamnya.
Bagaimana nyamannya kita berada di satu tempat yang kita sebut 'rumah untuk pulang'.
Sekarang, aku hanya bisa mengingatnya dalam memori kenangan.
Aku sangat rindu mendengarkanmu yang selalu mengingatkanku : 'sejauh apapun aku pergi, jangan pernah lupa untuk kembali pulang kerumah'

Ingin rasanya pulang kerumah dan melihatmu sedang menungguku di pintu sambil tersenyum dan akan menyambut dengan pelukan hangat.
itu dulu. Duluuu yang selalu membawa rindu. Walaupun begitu, aku sangat bersyukur pernah merasakan hal itu, yang sekarang telah ku simpan dalam memori kenanganku.

Aku mencintaimu lebih dari kata cinta yang terkandung didalamnyaa.
Aku merindukanmu sepanjang waktu.
Bahkan bagiku, memikirkanmu adalah suatu kebutuhan untukku.

Aku rindu bahagia seperti dulu.
Aku mengenal bahagia, dan bahagia selalu menghampiriku.  Tapi itu dulu, saat kamu masih bersamaku sepanjang waktu.
Walaupun bahagia itu tidak sesempurna yang seharusnya, tetapi kamu menyempurnakan segalanyaa.
Sekarang apa? :')

Sejak kepergianmu, hidupku tak lepas dari bahagia yang kurang sempurna.
Bahkan aku bisa saja tiba tiba terdiam di tengah keramaian karna rindu yang tak dapat ku pendam lagi. Atau bisa saja aku merasakan seperti sendiri yang begitu sepi walau sedang 'mencoba' tertawa bahagia di tengah keramaian.

Kau membawa hatiku pergi, dan membuat rindu semakin menjadi jadi. Tapi itulah inginku...
Bawalah pergi sejauh mungkin hatiku.
Karna sejauh apapun kepergianmu, masih ada hati yang menyatu dalam sanubari, dalam keindahan cara mencintai yang hanya kita yang tau bagaimana caranyaa.
Doa, hati dan kenangan. Hanya itu.

Aku terus mendoakanmu dalam sujud panjang saat aku mengadu kepadaNya betapa aku sangat merindukanmu..

dear mom..
Last week im home. But home still not home without you :'(
Tidak ada rumah yang nyaman tanpa ada malaikat di dalamnyaa. Malaikat dengan panggilan 'mama'

Ma, selamat ulang tahun ya maa.
Semoga mama menjadi bidadari di syurga Allah.

My favorite thing is everything about you.
i wish you were here and how much i miss you.


Adis sayang mama
Adis sayang mama
Adis sayang mama
Ana uhibbuki fillah, umi :'

With love,
Zikra Azhara Fhoenna


Aku yakin, kamu tau.
When we first met.
Sometimes, the easiest things are the hardest to say.

Tidak ada yang dapat merencanakan bagaimana, pada hal seperti apa dan bahkan kepada siapa kita akan jatuh cinta.
Cinta adalah kata yang sangat sederhana, tetapi selalu sulit untuk di ungkapkan. Dan aku yakin, kamu juga tau itu.
Cinta seperti ‘kamu dan anganku yang seolah di pertemukan dalam sebuah hati yang tidak bersalah sama sekali, begitu suci, murni adanya’

Kamu tau, apa hal yang paling romantis dari hujan?
Dia tidak pernah berhenti turun meski tau sakitnya jatuh berkali- kali.
Dan kamu tau, ada hati yang ku jaga agar tak jatuh, namun saat di dekatmu, seringnya ia tak pernah patuh. Ya, saat di dekatmu dia tidak pernah patuh. (Novel - Almost is never enough – Sefryana Khairil)

Begitu banyak alasan mengapa tak ingin hati ini terlalu jatuh. Alasan-alasan klise yang tidak dapat di terima oleh banyaknya pemikiran setiap manusia. Alasan-alasan klise yang seolah membodohi diriku sendiri di depan banyak orang jika harus ku jelaskan apa dan mangapa.

Aku menyimpan sangat banyak rindu untuk selalu bertemu, tapi kamu tidak perlu tau itu. Sebenarnya, aku tidak suka untuk tidak jujur pada diriku sendiri. Hati ini begitu ingin untuk berbicara dengan hatimu yang tanpa ku tau sedikitpun apa yang ada di dalamnya. Aku hanya takut, jatuh hati lagi.

Aku melihatmu. Bersama segenap rasa yang tak tertebak kemana arahnya. Rasa ini terjebak. ‘Jangan berlalu’, hanya itu yang ada dalam benakku. Hati ini seakan mentransfer semua keinginannya ke dalam fikiran yang telah membuatku kacau. Aku kaku, beku, dan kamu tidak perlu tau.

Kamu hanyalah angan yang masih terlihat sangat abu abu. Dalam diam, dalam fikiran yang tak seorang pun yang tau. Ku bayangkan jika kamu menjadi milikku sepenuhnya, hanya untuk ku. Ingin selalu menatapmu, tatapan yang teduh yang membuatku meyakini betapa indah ciptaanNya. Aku hanya berani memikirkan mu secara diam diam, tanpa seorang pun yang tau. kecuali Dia, ‘Sang Maha Mengetahui’ segala doaku.

Saat hati mulai selalu bergetar, saat doa yang ku panjatkan telah terselip namamu, dan saat segenap rasa ini tumbuh, aku menunggu. Yang Maha Mangetahui tau berapa lama lagi aku harus menunggu. dan aku yakin, kamu juga tau berapa lama lagi aku harus menunggumu.

Disini, sendiri. Aku akan memperbaiki diri dan iman ini untukmu yang namanya masih di rahasiakan oleh Sang Maha Pencipta kita, tapi aku berharap itu adalah ‘kamu’. Bersabarlaah, karena orang yang sabar, tak akan di kecewakan oleh Allah. Kita akan di pertemukan di waktu yang telah di tentukan, waktu yang sangat tepat. Berapa pun lamanya, aku bersedia menunggumu. Aku akan memantaskan diriku untuk menjadi yang paling pantas untukmu. Begitu juga dengan kamu, pantaskan dirimu untukku.

Aku sedang belajar agar selalu di jalanNya, menjalankan apa yang seharusnya aku jalankan sebagai hamba yang tak ada apa apanya. Aku ingin selalu berusaha untuk menjaga nama baik orang tuaku di syurga nanti. Dan untuk seterusnya, nanti kita akan saling memperbaiki dengan hati dan cinta.

Sekarang, aku akan senantiasa menghabiskan waktu dengan cinta pertamaku. Seseorang yang suatu saat nanti akan menyerahkanku seutuhnya untukmu. Seorang yang selalu menjadikanku layaknya seorang ratu yang selalu berharap aku akan di pertemukan dengan seorang raja yang akan senantiasa memberikan kebahagiaan untukku. Lebih dari yang dia berikan selama ini.

Dialah yang telah berusaha keras menjadikanku hingga menjadi seorang gadis yang seperti sekarang ini. Seperti yang kamu lihat sekarang. Semua hal yang mungkin kamu lihat menarik dariku, tak lepas dari peran cinta pertamaku, Ayah.

Aku dan dia akan menunggumu datang. Yaa, menunggumu, ‘kamu’. Tidak perlu terburu buru, tidak perlu terlalu cepat, hanya perlu waktu untuk memastikan semuanya. Lihatlah dan carilah aku, hingga nanti kamu sadar arti dari sebuah ‘berhenti mencari karena kamu telah menemukan’

Kamu tau, dia selalu mengatakan : ‘jika kita tidak berjodoh dengan seseorang yang selalu kita doakan, kita akan berjodoh dengan orang yang secara diam diam selalu mendoakan kita’. Jangan biarkan diri menahan kegelisahan dan kekecewaan untuk ‘menunggu yang belum juga datang’. Percayalah, sesuatu yang telah di takdirkan untukmu ‘tidak akan di gantikan oleh Allah’ kecuali dengan yang lebih baik. Dan aku berharap, yang terbaik itu dalah ‘kamu’.

Aku mengagumimuu.. “Saat kita mengagumi seseorang, sesungguhnya kita sedang mengagumi kepingan  dari diri kita sendiri yang kita lihat pada orang lain itu”
Dan aku yakin, kamu tau bahwa jodoh adalah cerminan dari diri kita.

Kamuu…
Tidak ada hal yang lebih romantis dari dua orang yang diam diam selalu saling mendoakan. Cinta dalam doa akan sangat terasa ketulusannya. Aku tidak perlu kamu mengungkapkan suatu hal yang perlu ku tau. Diamlah, rasakan semuanya dalam diammu. Berdoalah. minta lah aku kepadaNya, yang menciptakanku. Dekati Dia, Dialah pemilik hati yang sebenarnya, yang Maha membolak balikkan hati setiap manusia. Tanyakan padanya pantaskah aku untukmu?

Akuu…
Aku selalu mendoakanmu, menunggumu. Hingga tiba suatu saat nanti kita akan tersadar begitu manis buah dari kesabaran kita selama ini. Begitu indah rencana yang telah di gariskan Allah untuk kita dengan menjadikan pertemuan ini ‘bukan sebuah kebetulan’ namun itulah ‘awal dari kebahagiaan’. Semuanya sangat rahasia, hingga namamu dan namaku tertulis di ‘Lauhul Mahfudz’

Biarlah seperti ini, tidak perlu ada ikatan yang ‘tak pasti’. Aku mengharapkanmu, walaupun aku tau kepahitan dalam hidup yang paling pahit adalah berharap pada manusia (Ali Bin Abi Thalib). Maafkan aku yang mencintaimu dalam diam, dan aku juga tidak ingin mengungkapkannya. Karena rasanya, tidak ada kata yang sempurna untuk mewakili perasaan ini. Biarlah hanya dalam doa aku menyelipkan namamu. Dalam setiap sujudku, sujud malamku. Bagiku itu sangat indah, lebih dari indah.

Dear you.
I’ll be right here waiting for you.
I’d like to love you one day and will feel so comfort by your side. I hope you think about me and wonder where I am, I’d love to meet you one day but until then, here I stand.
I still remember the first time I met you.
When I first saw you, I saw love. I felt love. And after all this time………. (you know what I have to say)



--you never get a second chance to make a first impression--

with love,
Zikra Azhara Fhoenna


Sejak saat itu, hati ini masih belum utuh.


Entah dengan cara apa lagi harus melewati setiap detik tanpa dia, yang pergi bukan untuk satu dan lain hal. Melainkan untuk selamanyaaa..
Bagaiamana mungkin manusia bisa hidup tanpa semangat hidup? Semangat hidup yang telah meninggalkannya untuk selamanya. Tanpa ada satupun yang dapat mengerti rasa sakit, rasa sakit yang teramat dalam hingga terasa begitu sesak di dada sampai saat ini.

Dulu… Tidak pernah terfikirkan dan bahkan tidak berani mencoba untuk memikirkan bagaimana kehidupanku jika harus di tinggalkan selamanya oleh nyawa hidupku. setiap harinya, sampai dengan saat ini aku masih sangat berharap ini adalah mimpi. Saat terbangun nanti, aku masih ingin menikmati pelukan dan pangkuan hangat darinya. Senyum yang selalu membuat hati ini sejuk, bercerita tentang apa saja, keterbukaan yang dia ciptakan hingga aku berani untuk selalu berterus terang tentang apa yang sedang terjadi dan aku rasakan. Aku masih sangat membutuhkanmu…..

Sebelumnya, tidak pernah dalam hidup ini aku merasakan aliran darah yang seakan berhenti seketika, detak jantung yang tak karuan, dan waktu seperti berhenti berputar. Tapi malam itu, semuanya terjadi di saat yang bersamaan. Dan saat itu aku sangat takut membuka mata, untuk meyadari kau tidak ada lagi menemani hidupku untuk selamanya. Di saat yang bersaam juga, seolah sebuah gedung yang sangat besar akan hancur dan menghancurkanku. Bukan hanya aku, tapi hati ini. Hancur, tanpa sisa sedikitpun.

Seberapa besarkah keikhlasan yang di butuhkan seseorang ketika harus melepas separuh hidupnya? Dan untuk itu, aku sangat membutuhkan satu jawaban. Satu jawaban saja, mengapa kehilangan harus begitu menyakitkan?

Sometimes from deep inside my heart, I wish you were here. With me, with us. But I think that’s impossible, ya I know that’s so impossible. I need you. But my biggest fear is…… knowing that one day, you might not come home again. Dear you, never planned that one day I’d be losing you.

Aku rinduuu. Masih terekam jelas untuk terakhir kalinya saat ia mengatakan sangat menyayangiku, aku harus menjadi gadis yang baik dan harus menjadi seorang wanita yang kuat. Setelah itu wajahnya lesu, lelah dan seperti ingin tidur. Dan waktu itu, genggaman hangat terakhir tangannya saat ia masih dalam keadaan yang sadar dan aku tau, ia sedang menahan rasa sakit yang sangat luar biasa.

Aku terdiam saat ia mulai untuk menutup matanya, sambil melihatku dan mengelus pipiku, ‘sakit’ katanya. Seperti ada ledakan yang sangat besar dari dalam kepala ini saat dia mengatakan ‘sakit’ dengan suara yang sangat lirih. 2 x 24 jam aku menunggu kapan matanya akan kembali terbuka dan memberikan warna lagi pada diri ini yang sedang di selimuti oleh warna hitam pekat, rasa takut yang teramat dalam. Takut kehilangan, takut di tinggalkan, takut ia tidak akan bangun lagi, tidak akan pernah.

Ia seperti tertidur, tetapi tidak bangun saat di bangunkan. Tidak lagi mendengarkan apa yang sedang aku ceritakan. Bahkan tidak menghapus air mataku saat aku mennagis tepat di sampingnya. Dalam kesunyian aku terus berusaha membangunkannya. Ruangan itu menjadi saksi bisu betapa aku sangat ingin melihatnya kembali membukakan matanya yang sudah 2 hari tertutup dan tanpa gerakan apapun. Dia tenang, terlihat sangat tenang. Seperti malaikat, tanpa sayap.

Aku begitu mengaguminya…. Terpancar jelas ketulusan dan kelembutan yang selama ini aku dapatkan darinya. aku melihat ada air yang sangat deras mengalir dari sudut matanya. Tangan yang sedang aku genggam, bergerak seakan memberikan suatu isyarat. Air matanya mengalir, tangannya bergerak dalam genggamanku, tetapi ia sama sekali tidak membuka matanya. Dalam harapan yang sangat besar, aku terus meciumi keningnya berharap dia akan segera bangun.

I love you. Aku berusaha untuk membangunkannya dengan kata-kata itu. Tapi nihil, ia tetap tidak membuka matanya. Mungkin ia menangis karena menahan rasa sakit yang tidak dapat ia tahan lagi. Dalam tidur tenangnya, dalam linangannya, dan dalam doaku, aku sangat berharap dia membuka mata dan memelukku.

Ma.. terimakasih sudah berjuang sekuat ini untuk melawan rasa sakit. Maa.. jika memang ini waktunya untuk mama pergi, Adis ikhlas maa.. Lillahita’ala Adis ikhlas. Maa.. terimakasih untuk semua kenangan, kehidupan yang sangat sempurna yang mama berikan. Maa.. Adis sayang mama, tapi adis tau sekarang Allah lebih sayang sama mama. Maa..” Aku mecium keningnya dengan hati yang aku tau, akan hancur sebentar lagi.

mama, maaf atas semua hal yang pernah Adis lakuin yang membuat mama sedih. Maa... maafin Adis yang belum bisa buat mama bangga dan bahagia” Aku mecium kakinya, syurgaku.

Pada akhirnyaa, aku telah tiba pada sebuah kenyataan yang membuat semua otot terasa kaku, otak tidak dapat bekerja selayaknya, dan hati telah hancur. Sangat hancur.
Ia pergi….. selamanyaa….. ia pergi seolah menunggu satu kata ikhlas yang keluar dari mulutku. Dan ia pergi dengan satu pertanyaan yang belum sempat aku tanyakan, dan jawaban yang tidak akan pernah aku dapatkan. ‘Sudah pernah kah aku membuatnya bahagia?’

Aku seolah tidak dapat merasakan apa apa, pelukan dari setiap orang yang melihatku menangis tanpa suara tidak dapat kurasakan hangatnya. Tubuh ini telah mati rasa seketika. Aku bagaikan patung hidup yang berdiri tanpa kata, terdiam dalam tangis yang sama sekali tidak mengeluarkan suara.

Ake melihatnya pergi… terdengar banyak isakan tangis yang melihatku hanya berdiri dalam diam dan linangan air mata yang terus mengalir deras. Ingin rasanya aku menjerit dan menangis sekuat kuatnya. Tapi ternyata, aku berada dalam situasi yang sangat lemah, keadaan itu membuatku lemah dan tidak berdaya. Bahkan rasanya, untuk melangkah saja kaki ini seperti ada beban yang sangat sulit untuk membuatku melangkah.
“oh Allah, sanggupkah aku?” hanya itu yang terlintas dalam fikiranku.

Takdir. Hanya itu… pada dasarnya, bukan doa manusia yang tidak di dengar dan tidak di kabulkan oleh Allah, tetapi itulah takdir. Takdir yang tidak dapat di ubah lagi. Tentang ikhlas dan kesabaran, itu adalah ilmu yang sangat tinggi. Yang belum sepenuhnya dapat aku jangkau.

Aku selalu merindukannyaaa. Setiap waktuu.
Semua hal yang kami lalui bersama masih sangat indah dalam fikiranku. aku pernah merasakan bagaimana kehilangan arah hidup dan tujuan. Dia meninggalkanku di saat aku sangat membutuhkannya. Layaknya seorang gadis lainnya, inilah saat dimana peran seorang Ibu sangat berpengaruh pada pilihan hidup selanjutnya.

Ikhlas bukanlah sebuah ilmu yang dengan mudahnya kita dapatkan. Seperti kebanyakan orang yang selalu mengatakan ‘harus ikhlas’. Mereka tidak pernah tau betapa sakitnya hidup tanpa tanpa seorang Ibu. Yang aku tau, ikhlas adalah hanya ‘kita dan Tuhan kita yang tau’. Tapi ada hal yang membuatku sadar, saat ada yang mengatakan bahwa ikhlas itu ‘hanya’ Tuhan kita yang tau, tentang keihklasan kita terhadap sesuatu. Ya, ikhlas itu hanya Tuhan kita yang tau.
Ikhlas itu seperti Surat Al Ikhlas, tidak ada kata ikhlas di dalamnyaa…

Maa.. Mama adalah bidadari syurga yang diciptakan Allah untuk menjadi seorang Ibu yang sangat sempurna untuk Adis. Adis sayang mama, tapi Allah lebih sayang sama mama. Maa.. jika ada kehidupan yang lain dan adis di haruskan memilih seorang Ibu, tetap mama pilihan adis yang paling sempurna.
Ana Uhibbuki Fillah, Umi…

Aku tidak akan pernah suka dengan perpisahan, bagaimana pun bentuk perpisahan itu. Karena aku terlalu takut untuk mengucapkan selamat tinggal walaupun hanya sesaat. Disaat ada yang menciptakan kenyamanan, aku akan terus disitu. Tidak akan pernah melepaskannya.

Sampai dengan saat ini, aku masih berusaha membuat hati ini utuh kembali.


With love,
Zikra Azhara Fhoenna.
Dear you, my favorite inspiration.. A Very Happy Birthday...



Maaaa.. setiap waktu yang adis lalui selalu berharap mama masih ada disini. Setiap hal yang adis jalani adis selalu berharap mama orang pertama yang memberi dukungan dan disini. Setiap perasaan senang, sedih atau perasaan apapun yang adis rasakan adis masih berharap mama yang memberi penjelasan bahwa hal itu datang untuk mendewasakan diri, dan masih selalu berharap mama masih disini.

Ada banyak cara dari setiap orang untuk mengartikan apa yang sedang di alaminya. Senangkah, sedihkah, biasa sajakah atau apapun hal dan perasaan seperti apa yang sedang mereka alami. Cara bagaiman mereka dapat terus bertahan tanpa tergantung dengan siapapun dan cara bagaimana bertahan saat tersakiti, rapuh, perih, bahkan hancur tanpa harus memberitahu siapapun.

Ma, adis terlalu banyak belajar bagaimana menjadi seorang wanita yang kuat dari mama. Kuat dalam setiap hal yang mungkin nggak semua orang mampu menjalani nya seperti mama, sepeti kita, seperti apa yang kita rasakan dan seperti apa yang seharusnya kita lalui karna itulah ketentuan yang pernah kita lalui, bukan ketentuan rekayasa manusia. Tapi ketentuan yang disebut takdir yang datang dari Sang Maha Pencipta. Dan kalau sekarang ini kehidupan adis berubah 180 derajat dari sebelumnya, sebelum mama pergi, inilah ketentuan hidup adis sekarang,  tanpa mama. Karena bukan doa yang nggak di kabulkan, tapi takdir yang tak dapat diubah lagi.

Ma, mama terlalu banyak mengajarkan adis bagaiama untuk menjadi seorang wanita yang kuat saat kita sendiri yang harus menguatkan diri sendiri tanpa bantuan siapapun. Karena nggak ada orang yang akan mengerti posisi kita sebab mereka nggak pernah tau seperti apa di posisi kita. Tapi ma, adis belum sempat untuk tau bagaimana kita bertahan saat kita di berikan harapan dan kita berharap harapan itu pasti akan datang. Tapi kenyataan nya, itu hanyalah harapan palsu yang membuat kita menjadi lemah saat kita tahu. Cuma bisa berdiam diri menerima apa yang seharusnya diterima dan terus berfikir kenapa harus berharap dengan orang yang seperti itu, kenapa harus percaya dengan harapan yang diungkapkan dan kenapa akhirnya si pemberi harapan bisa mengatakan bahwa dia tidak pernah bermaksud memberi harapan. Dan itu saat kita sudah sangat terlalu  berharap kepadanya. Dan, adis terlalu sakit untuk itu ma......... terlalu sakiiiiit... hanya saja ini alur yang harus di ikuti arusnya sebagai bentuk cara untuk terus mendewasakan diri. Dan tentunya kembali kepada ketentuan untuk tidak terlalu berlebihan lagi. karena Allah tidak suka dengan sesuatu yang berlebihan. fikiran positif itu datang dari orang orang yang selalu mendukung yang katanya : mungkin bukan dia orangnya, dan akan ada yang lebih bisa menghargai perasaan kita. mungkin keputusan untuk memilih hubungan persaudaraan yang akan menjadikan semuanya akan baik baik saja tanpa haru ada perasaan sakit dan kecewa lagi.  Dan pada akhirnya, setiap apa yang membuat kita rapuh akan ada caranya untuk bangkit. Akan ada yang membantu bangkit, akan ada yang membantu berdiri untuk berjalan lagi dan bahkan mengajak untuk berlari bersama.

Dan seperti inilah sekarang ini ma, telah ada yang mampu mengubah cara adis berfikir bagaimana menerima apa yang telah menjadi ketentuan dan terus menjadi wanita yang kuat seperti mama. Telah ada yang memahami bahwasannya tidak mudah untuk menjalani setiap hal dalam keadaan kita masih sangat membutuhkan sosok yang selama ini menjadi penyemangat karena kita hanyalah manusia.Telah ada yang mengajarkan adis tentang hal baru yang belum pernah adis tau untuk menjadi sosok seorang wanita muslimah yang sebenarnya. Telah ada yang mampu mengubah cara pandangan dari yang awalnya memandang tanpa landasan, menjadi lebih bisa memahami dan mamandang sesuatu berdasarkan dengan pedoman hidup manusia. Telah ada yang selalu mengingatkan bahwa kita sebagai manusia biasa harus selalu bersyukur dengan nikmat sekecil apapun dan cobaan sebesar apapun dari Allah. karena sesungguhnya rasa syukur itulah yang membuat kita lebih kuat dan akan selalu mengingat Allah. Telah ada yang mampu membuat  adis selalu yakin bahwa Allah Yang Maha Tahu apa yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan. Dan telah ada yang selalu mengingatkan untuk I’tiqad dan harus selalu mengingat bahwa : Laakhaula Walaa Quata Illabillahilaliyil adziim, tiada daya dan upaya melainkan kehendak Allah. Karena hal itu adis akan selalu ingat apa yang mama bilang saat kita sedang bercerita setelah shalat isya bersama setahun yang lalu, bahwa : jangan mau menikah dengan seorang lelaki yang hanya karena kita mencintainya atau bahkan karena hartanya saja, tapi menikahlah dengannya karena kita percaya bahwa bila dengannya kita akan menjadi seorang wanita yang di tuntun ke jalan lebih baik, dan jika bersamanya syurga Allah akan lebih dekat dengan kita. InsyaAllah maa...

Ma, kata nenek suatu saat adis sama upan pasti akan bahagia. Setelah apa yang selama ini kami alami, dari dulu. Dari sebelum kami tau apa yang terjadi dan sekarang apa yang seharusnya belum menjadi urusan adis, apa yang seharusnya belum adis fikirkan, dan dari yang seharusnya pemikiran adis belum sedewasa ini. Dan kata Ayah, semoga kakak dan adek akan mendapatkan kebahagiaan yang sepantasnya nantinya.  Ma, adis jadi ingat apa yang udah pernah mama sampaikan ke adis. Adis selalu ingat saat sebelum mama terbaring lemah karena koma, mama bilang : suatu saat, adis pasti akan bahagia setelah apa yang selama ini menjadi proses menuju kebahagian dan upan akan menjadi alasan adis untuk akan selalu bahagia. Ma, terkadang adis berfikir mama lah kebahagiaan adis. Kalau mama udah nggak ada, untuk siapa adis bahagia? Dan adis udah dapat jawabannya ma, upanlah kebhagiaan adis sekarang ma. Dialah motivasi adis sekarang. Sepahit pahitnya apa yang adis rasakan, lebih sakit lebih perih dan lebih dari apapaun yang upan rasakan. Mama pergi di saat adis udah mulai bisa tau apa yang seharusnya adis lakukan, tapi nggak buat upan ma. Mama pergi di saat apa yang dia lakukan bergantung sama mama, tapi dia nggak pernah ngeluh ma, dan itulah yang membuat adis lebih kuat sekarang. Karna kata upan : yang mama butuh doa dari anaknya, bukan kesedihan trus nangis.

Ma, banyak cerita yang ingin rasanya adis ceritakan di pangkuan mama. Banyak pertanyaan yang ingin adis tanyakan, banyak hal yang masih ingin adis tau ma. Ma, adis kangen mama... ma, adis udah ga bisa bilang ‘selamat ulang tahun’ untuk mama secara langsung lagi hari ini. nggak bisa sambil nyanyiin selamat ulang tahun, tiup lilin sama sama trus kasih kueh sambil ketawa ketawa kayak 2 tahun yang lalu.

Setiap waktunya adis selalu berusaha untuk mendoakan mama murni dalam bentuk doa saja tanpa air mata. Tapi apa daya, apa yang bisa adis lakukan kalau kejujuran hati mengatakan ini terlalu pahit, walau ada yang merasakan lebih pahit dari ini, tapi sungguh ma ini hal yang selalu membuat adis sangat lemah saat tersadar adis harus bisa tanpa mama, harus bisa melakukan segala hal tanpa mama dan Alhamdulillah ma, adis bisa menjalani nya karena nasehat mama dulu, karna hanya kita yang dapat menguatkan diri kita sendiri dan meminta pertolongan kepada Sang Pemberi cobaan itu sendiri, kalau udah nggak sanggup dan nggak kuat, sujud aja ngeluh aja apa yang mau di keluh kesahkan. Allah itu Maha Tahu dan Maha Mendengar. Dan suatu saat, akan ada balasan indah dari kepahitan yang kita alami, akan ada kebahagiaan yang belum kita tahu bagaimana bentuknya dari balik setiap langkah pahit yang kita jalani dan akan ada masa di mana ‘buah sabar manis rasanya’

Ma... sekarang ini adis selalu mencoba untuk terus kuat walau di kelilingi oleh orang orang yang selalu berada di dekat mamanya. Adis kuat untuk mama, karena adis tau walaupun mama nggak disini, adis masih di dekat mama karena belum ada rasa cinta yang hilang sedikitpun dari hati ini untuk mama yang sangat adis cintai. Masih ada doa yang selalu membuat kita dekat, masih ada mimpi yang mempertemukan kita. Hanya saja, kita berada dalam alam yang berbeda. Yang komunikasinya hanya dengan doa saja..... Ma.. kalau saja adis boleh memilih ingin bermimpi yang seperti apa, adis mau mimpi ketemu mama dan nanya : ma, apakah adis udah pernah buat mama bahagia? :’(

Ma, semoga mama selalu tenang di alam sana. Selalu dalam lindungan Allah, dalam Sisi Allah dan di tempatkan di tempat paling mulia oleh Allah dan di SyurgaNya Kelak. Di ampuni segala dosa, dijauhkan dari siksa kubur dan siksa api neraka. Diterima semua amal kebaikan mama selama ini oleh Allah. Di lapangkan, di berikan cahaya, di luaskan, di nyamankan mama dalam kubur. Dan semoga setiap doa, dzikir yang selalu kami kirimkan untuk mama diterima oleh Allah SWT. Amin amin amiiin Yaa Rabbal Alamiin......



ma, dulu mama pernah bilang kalau kalung ini mama kasih waktu adis masih TK di hari ulang tahun mama. Dan sampai sekarang, kalung ini masih adis pake ma. Sekarang dan untuk selamanyaaa...





Selamat ulang tahun mamaJ
Ana Uhibbuki Fillah Umi...

WE LOVE YOU, AS ALWAYS MA...

-Zikra Azhara Fhoenna-


Previous PostPostingan Lama Beranda